Jakarta – Kecukupan zinc anak Indonesia masih sangat kurang. Menurut studi Masalah Gizi Mikro di 10 provinsi oleh Kemkes, balita yang kekurangan zync sebesar 32 persen. Hal ini tentu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan anak Indonesia dalam jangka panjang.

“Zinc merupakan zat gizi mikro jenis mineral yang hanya sedikit diperlukan tubuh namun sangat penting diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Namun, peranannya sangat sentral di dalam tubuh,” ujar Titin Hartini, dari Ditjen Bina Gizi dan KIA Kementrian Kesehatan (Kemkes), dalam siaran pers yang diterima Gatranews, Senin (6/8).

Ia menerangkan, zat gizi mikro zinc pertama kali ditemukan pada tahun 1934 dan esensi pentingnya zinc bagi kesehatan manusia baru diketahui pada tahun 1958. Kekurangan zinc pada manusia pertama kali dilaporkan pada tahun 1960an yang ditengarai bisa menghambat pertumbuhan pada anak dan remaja.

“Setelah itu perhatian pada zinc bertambah karena tingginya prevalensi zinc yang cukup tinggi di negara-negara berkembang serta keterkaitan kekurangan zinc dengan penyakit infeksi,” tambah Titin.

Penelitian Kemkes di tahun 2006 menunjukkan prevalensi zinc pada balita di Indonesia sebesar 32 % sementara asupan zat gizi zinc pada balita, 30 % dari AKG (angka kecukupan gizi). Hal ini dapat menimbulkan beragam dampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak karena pentingnya fungsi zinc bagi tubuh.

“Zinc memiliki fungsi katalitik, terdiri dari hampir 300 macam enzim yang berperan dalam sintesis dan degradasi karbohidrat, lemak dan protein serta metabolism zat gizi mikro lainnya. Zinc juga memiliki fungsi struktural, berperan penting dalam kestabilan protein enzim dan membran sel.” ujar Titin.  

Selain itu, zinc juga memiliki fungsi regulasi, dimana ‘zinc finger protein’ meregulasi ekspresi gen dengan bertindak sebagai faktor transkripsi (berikatan dengan DNA dan mempengaruhi transkripsi gen spesifik. Zinc juga berperan dalam system imun (seluler dan humoral), mempengaruhi pelepasan hormon serta transmisi impuls syaraf.

Untuk memenuhi kebutuhan  zinc,  bisa berasal dari bahan makanan seperti daging merah, gandum utuh, biji-bijian dan kacang-kacangan. Dalam jumlah yang lebih sedikit, zinc bisa didapat dari konsumsi sereal yang telah diolah, beras, ayam, daging berlemak serta ikan, tiram, umbi-umbian dan beberapa sayuran hijau. [WS] {jcomments on}

Go to Source